Dengan melihat meski sebentar, kita akan lebih mudah mengingat untuk kemudian kita tirukan, ini berbeda dengan mendengar. Orang akan lebih mengikuti apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar sebab besarnya pengaruh melihat. Dengan melihat kita bisa banyak belajar (belajar suatu ilmu dan belajar mengamalkannya) berbagai kebaikan atau malah keburukan, tergantung apa yang kita lihat.
Begitu melihat berbagai hal yang buruk maka ingatan akan hal itu akan cepat tersimpan di benak pikiran kita, tertanam sangat dalam di pikiran kita dengan meninggalkan bekas yang sangat sulit dihilangkan kecuali bagi mereka yang bersungguh-sungguh untuk menghilangkannya. Ingatan akan hal buruk itu kalau belum hilang maka suatu saat akan dapat muncul tiba-tiba sewaktu kita tidak ingat Allah Swt.
Disaat ingatan buruk itu muncul sekali, maka di lain waktu ingatan itu akan muncul lagi, lalu lagi dan lagi hingga kita ”ditarik” untuk melakukannya. Dan sekali saja kita melakukannya, maka kita akan melakukannya lagi untuk yang ke-2 kali, lalu ke-3 kali dan seterusnya hingga akhirnya kita akan berulang kali melakukannya dengan apapun alasan kita. Dari yang tidak terpikirkan untuk melakukannya hingga akhirnya kemudian menjadi terbiasa melakukannya. Awal mungkin hanya sebuah keburukan kecil yang kita lakukan, tapi tidak ada keburukan kecil kalau itu kita lakukan berulang kali hingga akhirnya menumpuk jadi keburukan besar.
Berhati-hatilah dengan keburukan yang kecil dan jangan remehkan apa yang kita lihat! Karena begitu besarnya pengaruh penglihatan maka usahakan semaksimal mungkin agar kita sering (kalau tidak bisa selalu) melihat hal-hal yang baik agar ingatan-ingatan hal-hal yang baik itu tertanam kuat dalam pikiran dan hati kita, yang mana jika sering melihat kebaikan maka ingatan akan hal itu akan sering muncul terlintas di pikiran dan hati kita hingga kita tertarik untuk melakukannya. Dengan melakukan kebaikan sekali maka suatu saat kita akan mengulanginya lagi hingga akhirnya setelah berulang kali maka berbagai kebaikan akan menjadi kebiasaan kita, tentu kita harus menjaga penglihatan kita.
Oleh karena hebatnya pengaruh penglihatan maka kita harus mengamalkan apa yang kita katakan pada orang lain sebab orang akan lebih cepat mengingat untuk kemudian melakukan apa yang mereka lihat dari perbuatan kita, mereka lebih cepat mengingat apa yang mereka lihat daripada yang mereka dengar. Kalau perbuatan kita tidak sesuai dengan perkataan kita maka mereka tidak akan melakukan apa yang kita katakan kepada mereka, tetapi mereka akan melakukan sesuai dengan apa yang kita perbuat, apa yang mereka lihat.
Orang yang menasehati masyarakat agar berbuat kebaikan adalah baik tapi tapi jika dirinya sendiri tidak melakukan apa yang dia nasehatkan, maka masyarakat tidak melakukan apa yang mereka dengar tapi masyarakat akan melakukan apa yang mereka lihat. Mereka akan meniru perbuatan kita. Misalnya dia menasehatkan agar masyarakat menjauhi dunia tapi perbuatannya tidak menunjukkan bahwa dia menjauhi dunia malah mencari dunia dengan cara-cara yang tidak haram maka masyarakat akan menirunya, meniru apa yang mereka lihat.
Orang yang seperti ini tidak akan menyampaikan kebaikan tapi justru menyampaikan keburukan kepada masyarakat. Semoga kita terhindar dari orang seperti ini. Dan, jangan belajar kepada orang yang hanya bisa menasehati tanpa bisa melakukan apa yang dia nasehatkan!
Begitu melihat berbagai hal yang buruk maka ingatan akan hal itu akan cepat tersimpan di benak pikiran kita, tertanam sangat dalam di pikiran kita dengan meninggalkan bekas yang sangat sulit dihilangkan kecuali bagi mereka yang bersungguh-sungguh untuk menghilangkannya. Ingatan akan hal buruk itu kalau belum hilang maka suatu saat akan dapat muncul tiba-tiba sewaktu kita tidak ingat Allah Swt.
Disaat ingatan buruk itu muncul sekali, maka di lain waktu ingatan itu akan muncul lagi, lalu lagi dan lagi hingga kita ”ditarik” untuk melakukannya. Dan sekali saja kita melakukannya, maka kita akan melakukannya lagi untuk yang ke-2 kali, lalu ke-3 kali dan seterusnya hingga akhirnya kita akan berulang kali melakukannya dengan apapun alasan kita. Dari yang tidak terpikirkan untuk melakukannya hingga akhirnya kemudian menjadi terbiasa melakukannya. Awal mungkin hanya sebuah keburukan kecil yang kita lakukan, tapi tidak ada keburukan kecil kalau itu kita lakukan berulang kali hingga akhirnya menumpuk jadi keburukan besar.
Berhati-hatilah dengan keburukan yang kecil dan jangan remehkan apa yang kita lihat! Karena begitu besarnya pengaruh penglihatan maka usahakan semaksimal mungkin agar kita sering (kalau tidak bisa selalu) melihat hal-hal yang baik agar ingatan-ingatan hal-hal yang baik itu tertanam kuat dalam pikiran dan hati kita, yang mana jika sering melihat kebaikan maka ingatan akan hal itu akan sering muncul terlintas di pikiran dan hati kita hingga kita tertarik untuk melakukannya. Dengan melakukan kebaikan sekali maka suatu saat kita akan mengulanginya lagi hingga akhirnya setelah berulang kali maka berbagai kebaikan akan menjadi kebiasaan kita, tentu kita harus menjaga penglihatan kita.
Oleh karena hebatnya pengaruh penglihatan maka kita harus mengamalkan apa yang kita katakan pada orang lain sebab orang akan lebih cepat mengingat untuk kemudian melakukan apa yang mereka lihat dari perbuatan kita, mereka lebih cepat mengingat apa yang mereka lihat daripada yang mereka dengar. Kalau perbuatan kita tidak sesuai dengan perkataan kita maka mereka tidak akan melakukan apa yang kita katakan kepada mereka, tetapi mereka akan melakukan sesuai dengan apa yang kita perbuat, apa yang mereka lihat.
Orang yang menasehati masyarakat agar berbuat kebaikan adalah baik tapi tapi jika dirinya sendiri tidak melakukan apa yang dia nasehatkan, maka masyarakat tidak melakukan apa yang mereka dengar tapi masyarakat akan melakukan apa yang mereka lihat. Mereka akan meniru perbuatan kita. Misalnya dia menasehatkan agar masyarakat menjauhi dunia tapi perbuatannya tidak menunjukkan bahwa dia menjauhi dunia malah mencari dunia dengan cara-cara yang tidak haram maka masyarakat akan menirunya, meniru apa yang mereka lihat.
Orang yang seperti ini tidak akan menyampaikan kebaikan tapi justru menyampaikan keburukan kepada masyarakat. Semoga kita terhindar dari orang seperti ini. Dan, jangan belajar kepada orang yang hanya bisa menasehati tanpa bisa melakukan apa yang dia nasehatkan!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih, Atas Pesan dan Kritik Ikhwan