TEHERAN--Departemen Pertahanan Iran menyatakan telah mulai memproduksi rudal jelajah jarak dekat yang semakin melengkapi persenjataan negeri para Mullah tersebut. Rudal dengan nama Nasr 1 mampu menghancurkan target dengan ukuran hingga 3.000 ton.
Pihak Iran juga menyatakan peluru kendali jarak menengah yang dimilikinya memiliki daya jangkau yang relatif jauh, termasuk Israel, pangkalan militer AS di kawasan Timur tengah dan sebagian besar Eropa.
Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan rudal itu bisa ditembakkan dari peluncur berbasis darat maupun kapal, namun akhirnya akan dimodifikasi untuk ditembakkan dari helikopter dan kapal selam.
Negara-negara Barat telah berulangkali menyatakan kekhawatirannya atas kemampuan militer Iran, terutama implikasi dari program nuklirnya. AS dan beberapa sekutunya serta Badan Energi Atom Internasional menuding Iran sedang berusaha untuk memproduksi senjata nuklir, tuduhan yang selalu dibantah Iran.
Barat dan sekutunya tengah berupaya menggalang dukungan untuk memberikan sanksi terhadap Teheran agar menghentikan pengayaan uraniumnya. Iran mengatakan pengayaan uraniumnya digunakan untuk kebutuhan energi bagi masyarakat sipil, meskipun uranium yang diperkaya lebih dari 90 persen dapat digunakan untuk senjata nuklir.
Ini bukanlah kali pertama Teheran membuat pengumuman tentang kemajuan baru dalam teknologi militer yang tidak dapat diverifikasi secara independen. Jenderal Vahidi mengatakan produksi rudal jelajah membutuhkan waktu dua tahun untuk pengembangan. Menunjukkan kegagalan penerapan sanksi terhadap Iran.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih, Atas Pesan dan Kritik Ikhwan